-->

Mengidentifikasi dan Mengapresiasi Karya Seni Rupa 3 Dimensi



           Mengidentifikasi dan Mengapresiasi Karya Seni Rupa 3 Dimensi ini merupakan salah satu tugas sekolah yang mungkin banyak dicari para siswa, terutama siswa setingkat SMA. Karena berdasar pengalaman saya saat mencari di google dengan kata kunci "Mengidentifikasi dan Mengapresiasi Karya Seni Rupa 3 Dimensi", saya menemukan banyak sekali web yang menggunakan kata kunci tersebut, tapi isinya tidak sesuai dengan apa yang saya cari.

         Mungkin sebagian dari isi konten "Mengidentifikasi dan Mengapresiasi Karya Seni Rupa 3 Dimensi" ini adalah hasil copas, tapi sebagian besar isi tersebut saya susun sendiri dari berbagai sumber yang saya temukan. Karena ternyata teman-teman saya yang juga mencari tugas "Mengidentifikasi dan Mengapresiasi Karya Seni Rupa 3 Dimensi" banyak yang kesulitan, saya pun berfikir untuk mempublikasikan "Mengidentifikasi dan Mengapresiasi Karya Seni Rupa 3 Dimensi" di blog sederhana ini. Dengan harapan dapat membantu teman-teman yang lain untuk mengerjakan tugas tentang "Mengidentifikasi dan Mengapresiasi Karya Seni Rupa 3 Dimensi"

         Untuk teman-teman yang membutuhkan "Mengidentifikasi dan Mengapresiasi Karya Seni Rupa 3 Dimensi" ini, monggo silahkan di copas.... saya g apa-apa... Karena saya sendiri juga Copas... dan saya lebih senang jika anda meninggalkan sedikit komentar tentang kritik atau apapun diblog ini. 

Mengidentifikasi dan Mengapresiasi Karya Seni Rupa 3 Dimensi




Judul Karya                                         : Liberty Enlightening the World, lebih dikenal dengan nama Statue of Liberty atau Patung Liberty dalam bahasa Indonesia

Pencipta                                               : Frédéric Auguste Bartholdi, Gustave Eiffel, Richard Morris Hunt, Eugène Viollet-le-Duc

Bentuk Karya                                      : 3D (Patung)

Media/ Teknik Pembuatan                 : Terbuat dari Tembaga, Besi tempa, dan Baja serta menggunakan Teknik cor

Corak/ Gaya/ Aliran Karya                : Representatif

Deskripsi Singkat                                : adalah suatu patung berukuran raksasa yang terletak di Pulau Liberty, di muara Sungai Hudson di New York Harbor, Amerika Serikat. Patung ini dihadiahkan Perancis untuk Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan merupakan suatu simbol selamat datang untuk pengunjung, imigran dan orang Amerika yang kembali.
Sejarah                                                 : Patung perunggu yang diresmikan pada tanggal 28 Oktober 1886 ini merupakan hadiah seratus tahun kemerdekaan Amerika Serikat dan merupakan ungkapan persahabatan antara kedua negara. Pemahat patung adalah Frederic Auguste Bartholdi, dan Gustave Eiffel (desainer Menara Eiffel) merancang struktur penyangga dalamnya. Patung Liberty adalah salah satu lambang AS yang paling terkenal di seluruh dunia, dan melambangkan kemerdekaan dan kebebasan dari tekanan.

Pendapat Kelompok                           : Patung Liberty, Semua tahu bahwa patung ini merupakan salah satu landmark paling terkenal di Amerika Serikat. Patung ini merupakan salah satu dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.




 

 
Judul Karya                                         : Patung Pieta

Pencipta                                               : Michelangelo (1498-1499)

Bentuk Karya                                      : 3D (Patung)

Media/ Teknik Pembuatan                 : Terbuat dari Perunggu menggunakan Teknik Cor

Corak/ Gaya/ Aliran Karya                : Representatif

Deskripsi Singkat                                : adalah sebuah patung marmer karya Michelangelo yang terletak di Basilika Santo Petrus di Roma, Italia yang merupakan karya pertama dari sekian banyak karya dengan tema yang sama oleh Michelangelo.

Sejarah                                                 : Patung tersebut dibuat sebagai monumen di makam cardinal Perancis Jean de Billheres, tetapi kemudian dipindahkan ke lokasinya yang sekarang, kapel pertama di kanan basilika pada abad ke-18. Karya ini menggambarkan tubuh Yesus di pelukan ibunya Maria setelah penyaliban Yesus.

Pendapat Kelompok                           : Patung tersebut sangat artistik.







Judul Karya                                         : Christ the Redeemer

Pencipta                                               : Paul Landowski, Heitor da Silva Costa, Albert Caquot

Bentuk Karya                                      : 3D (Patung)

Media/ Teknik Pembuatan                 : Teknik pahat

Corak/ Gaya/ Aliran Karya                : Representatif

Deskripsi Singkat                                : Patung Kristus Penebus adalah patung Yesus Kristus dengan gaya arsitektur Art Deco terbesar dan terdapat di Rio de Janeiro, Brasil.
Patung memiliki tinggi 38 meter dan terletak di puncak dari Gunung Corcovado yang tingginya 710 m di Taman Nasional Hutan Tijuca, yang menghadap ke kota.
Patung ini menjadi simbol umat Kristen, dan menjadi simbol kebanggaan kota. Tangan patung ini yang terbuka dilihat banyak orang sebagai tanda dari kehangatan penduduk Brasil

Sejarah                                                 : Gagasan untuk membangun sebuah patung yang besar di puncak Corcovado telah muncul sejak pertengahan 1850-an, ketika imam Katolik Pedro Maria Boss meminta dana dari Putri Isabel untuk membangun sebuah monumen keagamaan yang besar. Untuk menarik para penyumbang, yang kebanyakan berasal dari Katolik Brasil. Rancangan-rancangannya dipertimbangkan untuk "Patung Kristus" termasuk sebuah representasi dari salib Kristen, sebuah patung Yesus dengan bola dunia di tangannya, dan sebuah pedestal yang melambangkan dunia. Akhirnya patung Kristus Sang Penebus dengan tangan yang terbuka yang dipilih.

Pendapat Kelompok                           : Bentuk patungnya artistic dan patung ini merupakan salah satu finalis 7 keajaiban dunia yang baru.







 Judul Karya                                         : Patung David

Pencipta                                               : Michelangelo

Bentuk Karya                                      : 3D (Patung)

Media/ Teknik Pembuatan                 : Terbuat dari Marmer

Corak/ Gaya/ Aliran Karya                : Representatif

Deskripsi Singkat                                : Patung David adalah simbol dari Kota Firenze dan merupakan karya Michelangelo yang paling terkenal. Patung ini sering disebut sebagai The David.

Sejarah                                                 : David adalah sebuah patung adi karya pada abad Renaisans yang dibuat antara tahun 1501 sampai tahun 1504 oleh seniman Italia, Michelangelo. Patung ini terbuat dari marmer dan memiliki tinggi 5.17 meter (17 kaki). Patung ini merepresentasikan Daud, subjek yang disenangi dalam seni Firenze. Awalnya patung ini diminta sebagai salah satu dari serangkaian patung nabi di sepanjang garis atap dari ujung timur Katedral Firenze, namun patung ini justru ditempatkan di alun-alun di luar Palazzo della Signorina, kursi pemerintahan sipil di Firenze, dimana patung ini akhirnya diresmikan pada 8 September 1504. Patung ini dipindahkan ke Accademia di Belle Arti di Firenze pada tahun 1873, sedangkan di lokasi asli digantikan oleh sebuah patung replika.

Pendapat Kelompok                           : Di usia muda sang seniman telah membuat semua orang kagum dengan karyanya. Namun, patung ini pernah dipindahkan karena perlahan-lahan mulai hancur






Judul Karya                                         : Patung Merlion atau Singa Laut

Pencipta                                               : Fraser Brunner

Bentuk Karya                                      : 3D (Patung)

Media/ Teknik Pembuatan                 : Terbuat dari campuran semen

Corak/ Gaya/ Aliran Karya                : Representatif

Deskripsi Singkat                                : Merlion atau Singa laut adalah patung yang berkepala singa dengan badan seperti ikan. Namanya merupakan gabungan dari ikan duyung dan singa.

Sejarah                                                 : Merlion dirancang oleh Fraser Brunner untuk Badan Pariwisata Singapura (STB) pada 1964 dan dipergunakan sebagai logonya hingga 1997. Perdana Menteri saat itu, Lee Kuan Yew, meresmikan upacara pemasangan Merlion di Singapura pada 15 September 1972. Merlion tetap menjadi lambang merek dagangnya hingga sekarang. Ia juga seringkali muncul dalam suvenir yang disetujui oleh STB. Patung asli Merlion berdiri di mulut Sungai Singapura sementara sebuah replika yang lebih tinggi dapat ditemukan di Pulau Sentosa.

Pendapat Kelompok                           : Ada lima Merlion resmi yang disetujui oleh Badan Pariwisata Singapura, yaitu dua di Merlion Park (karya pematung Lim Nang Seng, selesai 1972), sebuah Merlion yang lebih kecil dan yang lainnya adalah Merlion yang utama.





Patung Pahlawan
Letak:
Dibangun:
1963
Arsitek:
Matvey Manizer, Ossip Manizer

Judul Karya                                       : Patung Pahlawan
Pencipta                                               : Matvey Manizer dan Ossip Manizer
Bentuk Karya                                      : 3D (Patung)

Media/ Teknik Pembuatan                 : Terbuat dari campuran semen

Corak/ Gaya/ Aliran Karya                : Representatif

Sejarah
Alasan pembuatan patung tugu tani dari segi sejarahnya berbeda-beda, tetapi ada dua versi latar belakang pembuatan patung ini. [2] Yang pertama, patung tugu tani dibuat atas inspirasi ketika Sukarno berkunjung ke Uni Soviet tahun 1922. [1] Saat itu di Negara Rusia terjadi pergolakan antara kaum yang pro sistem kekaisaran Rusia dengan kaum komunis. [2] Hal ini mengingatkan dia dengan keadaan di Indonesia dia pun mencari pembuat patung untuk membuatkan monumen demi menghargai perjuangan para buruh tani dalam gerakan G 30 SPKI . [3]





Judul Karya                                         : patung Arjuna Wijaya
Pencipta                                               : Nyoman Nuarta
Bentuk Karya                                      : 3D (Patung)

Media/ Teknik Pembuatan                 : Terbuat dari Tembaga
Corak/ Gaya/ Aliran Karya                : Representatif

Deskripsi Singkat                                : Patung Arjuna Wijaya menggambarkan sebuah adegan dalam kisah klasik Mahabharata, di mana dua tokoh dari kubu Pandawa, yaitu Arjuna yang menggenggam busur panah dan Batara Kresna yang menjadi sais sedang menaiki kereta perang berkepala garuda yang ditarik delapan ekor kuda yang melambangkan delapan filsafat kepemimpinan "Asta Brata". Keduanya digambarkan sedang berada dalam situasi pertempuran melawan Adipati Karna yang berasal dari kubu Kurawa.
Sejarah                                                 : Menurut Nyoman Nuarta, pembangunan patung Arjuna Wijaya dilatarbelakangi kunjungan kenegaraan Presiden Soeharto ke Turki di tahun 1987, dimana dia melihat banyak monumen yang menjelaskan tentang cerita-cerita masa lalu Turki di jalan-jalan protokolnya. Presiden Soeharto menyadari hal tersebut tidak dia jumpai di ruas jalan-jalan protokol di Jakarta, sehingga dia menggagas pembangunan sebuah monumen yang memuat filsafat Indonesia. Melalui Nyoman Nuarta akhirnya kisah Perang Baratayuda digunakan sebagai ide di balik wujud akhir patung tersebut.[1]






Patung Dirgantara (Pancoran) – Bundaran Gatot Subroto

Judul Karya                                         : patung Dirgantara
Pencipta                                               : Edhi Sunarso, Ir. Sutami
Bentuk Karya                                      : 3D (Patung)

Media/ Teknik Pembuatan                 : Terbuat dari Tembaga dan Perunggu/ cor
Corak/ Gaya/ Aliran Karya                : Representatif

Deskripsi Singkat                                : Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan Bung Karno untuk menampilkan keperkasaan bangsa Indonesia di bidang dirgantara. Penekanan dari desain patung tersebut berarti bahwa untuk mencapai keperkasaan, bangsa Indonesia mengandalkan sifat-sifat Jujur, Berani dan Bersemangat.
Sejarah                                                 : Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964 - 1965 dengan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta. Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono. Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 Ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki patung mencapai 27 Meter. Proses pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana.





Patung Pemuda Membangun

 Judul Karya                                         : Patung Pemuda Membangun
Pencipta                                               : Biro Insinyur Seniman Arsitektur (ISA)
Bentuk Karya                                      : 3D (Patung)

Media/ Teknik Pembuatan                 : beton bertulang dengan adukan semen dan bagian  luarnya dilapisi dengan bahan teraso / cor
Corak/ Gaya/ Aliran Karya                : Representatif

Deskripsi Singkat                                : Patung Pemuda Membangun atau lebih dikenal dengan sebutan Patung Pizza Man adalah monumen yang terletak di bunderan air mancur Senayan. Monumen yang terletak tidak jauh dari pertokoan Ratu Plaza ini, dibuat oleh tim patung yang tergabung dalam Biro Insinyur Seniman Arsitektur (ISA) di bawah pimpinan Imam Supardi. Penanggung jawab pelaksanaan ialah Munir Pamuncak. [1]
Sejarah                                                 : Keberadaan patung ini bertujuan untuk mendorong semangat membangun yang pada hakekatnya harus dilakukan oleh para pemuda atau orang-orang yang berjiwa muda. Oleh karena itu patung ini diberi nama "Patung Pemuda Membangun". Patung tersebut diletakkan di bunderan air mancur Senayan, karena praktis dan strategis. Praktis karena tempatnya luas, cukup memenuhi persyaratan untuk memasang patung besar dan strategis karena tempat tersebut merupakan titik pertemuan dari dan ke segenap penjuru kota Kebayoran Baru dan sekitarnya. Selain itu keberadaannya juga dekat dengan kompleks olah raga Senayan serta tidak jauh dari Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat. [1]





Judul Karya                                         : Tugu Pahlawan
Pencipta                                               : Doel Arnowo, Ir. Soekarno
Bentuk Karya                                      : 3D (Patung)

Media/ Teknik Pembuatan                 : beton bertulang, adukan semen
Corak/ Gaya/ Aliran Karya                : Representatif

Deskripsi Singkat                                : Pada awalnya pekerjaan pembangunan Monumen Tugu Pahlawan ditangani Balai Kota Surabaya sendiri. Kemudian dilanjutkan oleh Indonesian Engineering Corporation, yang kemudian diteruskan oleh Pemborong Saroja. Monumen yang dibangun selama sepuluh bulan ini, diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 10 November 1952.
Sejarah                                                 : . Ada dua pendapat mengenai siapa yang menjadi pemrakarsa, sekaligus arsitek monumen yang terletak di Jalan Pahlawan Surabaya ini. Menurut Gatot Barnowo, monumen ini diprakarsai oleh Doel Arnowo, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Daerah Kota Besar Surabaya. Kemudian ia meminta Ir. Tan untuk merancang gambar monumen yang dimaksud, untuk selanjutnya diajukan kepada Presiden Soekarno.






Monumen Jalesveva Jayamahe di Dermaga Ujung Madura, Surabaya.
Judul Karya                                         : Monumen Jalesveva Jayamahe
Pencipta                                               : I Nyoman Nuarta
Bentuk Karya                                      : 3D (Patung)

Media/ Teknik Pembuatan                 : beton
Corak/ Gaya/ Aliran Karya                : Representatif

Deskripsi Singkat                                : Monumen Jalesveva Jayamahe ini juga sesuai dengan motto angkatan laut Jalesveva Jayamahe yang berarti, Di Laut Kita Berjaya. Monumen ini dibangun pada tahun 1993 oleh Pemimpin Kepala Staf TNI Angkatan Laut Maritim Indonesia yang kemudian dilanjutkan dengan Laksamana TNI Muhamad Arifin dan dirancang oleh I Nyoman Nuarta. Selain sebagai monumen, bangunan ini juga difungsikan sebagai mercusuar bagi kapal-kapal yang ada di laut sekitar.[2][3]
Sejarah                                                 : . Monumen Jalesveva Jayamahe atau Monjaya adalah sebuah monumen yang terletak di Kota Surabaya, Jawa Timur. Monumen ini menggambarkan sosok Perwira TNI Angkatan Laut berbusana Pakaian Dinas Upacara (PDU) lengkap dengan pedang kehormatan yang sedang menerawang ke arah laut, serasa siap menantang gelombang dan badai di lautan, begitu pula yang ingin di perlihatkan bahwa angkatan laut Indonesia siap berjaya. Patung tersebut berdiri di atas bangunan dan tingginya mencapai 30,6 meter. Monumen Jalesveva Jayamahe menggambarkan generasi penerus bangsa yang yakin dan optimis untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia.[1]





Judul Karya                                         : Tugu Muda
Pencipta                                               : Salim Hendro
Bentuk Karya                                      : 3D (Patung)

Media/ Teknik Pembuatan                 : Batu
Corak/ Gaya/ Aliran Karya                : Representatif

Deskripsi Singkat                                : Tugu Muda berbentuk seperti lilin yang mengandung makna semangat juang para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan RI tidak akan pernah padam. Bentuk Tugu muda merupakan tugu yang berpenampang segi lima. Terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu landasan, badan dan kepala. Pasa sisi landasan tugu terdapat relief. Keseluruhan tugu dibuat dari batu. Untuk memperkuat kesan tugunya, dibuat kolam hias dan taman pada sekeliling tugu.
Sejarah                                                 : . Tugu ini didirikan untuk mengenang peristiwa Pertempuran Lima hari di Semarang[1]. Peletakan batu pertama dilakukan pada tanggal 28 Oktober 1945, oleh Mr. Wongsonegoro (Gubernur Jawa Tengah) pada lokasi yang direncanakan semula yaitu didekat Alun-alun. Namun karena pada bulan Nopember 1945 meletus perang melawan Sekutu dan Jepang, proyek ini menjadi terbengkalai. Kemudian tahun 1949, oleh Badan Koordinasi Pemuda Indonesia (BKPI), diprakarsai ide pembangunan tugu kembali, namun karena kesulitan dana, ide ini jugaa belum terlaksana. Tahun 1951, Walikota Semarang, Hadi Soebeno Sosro Wedoyo, membentuk Panitia Tugu Muda, dengan rencana pembangunan tidak lagi pada lokasi alun-alun, tetapi pada lokasi tempat terjadinya peristiwa pertempuran lima hari di semarang yakni di pertemuan Jl. Pemuda, Jl. Imam Bonjol, Jl. Dr. Sutomo, dan Jl. Pandanaran dengan Lawang Sewu seperti lokasi sekarang ini. Akhirnya pada tanggal 10 Nopember 1951, Gubernur Jawa Tengah Boediono meletakkan batu pertama di lokasi yang baru ini.




Judul Karya                                         : Patung Garuda Wisnu Kencana
Pencipta                                               : I Nyoman Nuarta
Bentuk Karya                                      : 3D (Patung)

Media/ Teknik Pembuatan                 : campuran tembaga dan baja
Corak/ Gaya/ Aliran Karya                : Representatif

Deskripsi Singkat                                : Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan - Jimbaran, Bali. Patung ini berdiri menjulang di dalam kompleks Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana dan merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia.
Sejarah                                                 : . Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi patung terbesar di dunia dan mengalahkan Patung Liberty.






Menara Eiffel
Menara Eiffel dilihat dari Champ-de-Mars
Judul Karya                                         : Tour Eiffel
Pencipta                                               : Gustave Eiffel
Bentuk Karya                                      : 3D (Monumen)

Media/ Teknik Pembuatan                 : campuran besi,  baja
Corak/ Gaya/ Aliran Karya                : Representatif

Deskripsi Singkat                                : Menara Eiffel (bahasa Perancis: Tour Eiffel, /tuÊ€ É›fÉ›l/) merupakan sebuah menara besi yang dibangun di Champ de Mars di tepi Sungai Seine di Paris. Menara ini telah menjadi ikon global Perancis dan salah satu struktur terkenal di dunia.
Sejarah                                                 : . Struktur ini dibangun antara 1887 dan 1889 sebagai pintu masuk Exposition Universelle, Pameran Dunia yang merayakan seabad Revolusi Perancis. Eiffel sebenarnya berencana membangun menara di Barcelona, untuk Pameran Universal 1888, tapi para pihak yang bertanggung jawab di balai kota Barcelona menganggapnya aneh dan mahal, dan tidak cocok dengan kota itu. Setelah penolakan Rencana Barcelona, Eiffel mengirim drafnya kepada pihak yang bertanggung jawab untuk Pameran Universal di Paris, dimana ia membangun menaranya setahun kemudian, yaitu 1889. Menara ini diresmikan tanggal 31 Maret 1889, dan dibuka tanggal 6 Mei. Tiga ratus pekerja menggabungkan bersama 18.083 bagian besi benam (bentuk murni dari besi struktural), menggunakan dua setengah juta paku, dalam bentuk struktural oleh Maurice Koechlin. Resiko kecelakaan sangat besar, untuk pencakar langit modern yang tak biasa menara ini terbuka tanpa tingkat tengah kecuali dua platform. Tetapi, karena Eiffel mengambil sikap hati-hati, termasuk penggunaan takal bergerak, rel bantu dan layar, hanya satu orang yang meninggal.
.





DAFTAR PUSTAKA


jakartasemua.blogspot.com/2012/12/1.html


 
Iepunks
Saya Hanya mencoba menjadi orang yang bermanfaat dunia dan akhirat

Related Posts

19 comments

  1. makasih gan... ijin copas

    ReplyDelete
  2. terima kasih lurrr jadi selesai tugasnya :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter