BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu tujuan dari pembangunan nasional adalah pembangunan sumber daya manusia, baik laki-laki maupun perempuan. Sudah banyak kemajuan yang dicapai, namun dengan dinamika perubahan global, kualitas manusia Indonesia masih harus mengejar ketertinggalannya dari banyak negara di kawasan regional maupun internasional.
Selama ini Bank Dunia menggunakan tolak ukur pendapatan per kapita sebagai suatu ukuran pokok dari pertumbuhan suatu negara. Dengan tolak ukur yang digunakan oleh Bank Dunia tersebut, posisi Indonesia berada antara urutan tiga puluh dan empat puluh dari bawah. Srilanka berada dibawah Indonesia. Laporan terakhir United Nations Development Programme (UNDP), seperti dikutip oleh Tempo (9 Juni 1990), menyebutkan adanya perbedaan urutan yang lain dari berbagai negara tentang pertumbuhannya. Disebutkan, posisi Indonesia dan 82 negara lainnya berada dibawah Srilanka. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan tolak ukur yang digunakan. UNDP menggunakan tolak ukur yang disebut HDI (Human Development Index), yang tidak hanya menggunakan pendapatan per kapita sebagai indikator, tetapi juga usia harapan hidup, angka melek huruf, dan daya beli masyarakat.
Konon, dengan komposit indikator yang terakhir ini bukan saja pertumbuhan yang diukur, tetapi juga pemerataan. Terlepas dari tolak ukur mana yang dianggap lebih memadai, yang penting ialah adanya alternatif untuk menilai. Yang menarik lagi dari HDI atau indeks pertumbuhan manusia, ialah adanya kesamaan dengan IMH (indeks mutu hidup). Ada dua indikator yang sama-sama digunakan pada kedua indeks tersebut, yaitu usia harapan hidup angka melek huruf. Dengan catatan IMH yang dimaksudkan adalah versi yang diusulkan Morris, yang dianut oleh Biro Pusat Statistik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pngertian Kesehatan?
2. Apa itu Sakit dan Penyakit?
3. Apa Saja Penyakit menular an cara pengobatan?
1.3 Tujuan
a. Untuk memberi seputar kesehatan bagi Khalayak banyak. Betapa pentingnya kesehatan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
`Setiap orang di dunia pasti sudah pernah mendengar dan menggunakan istilah kesehatan dalam percakapan sehari – hari mereka. Meskipun begitu, dari sekian banyak orang yang pernah menggunakan istilah ini, pasti tidak semuanya mengetahui apa arti kata kesehatan yang sebenarnya. Beberapa orang sering kali mengartikan kesehatan dengan kata sehat. Padahal jika diartikan secara gamblang, kedua istilah ini memiliki arti yang berbeda.
Lantas apa sih sebenarnya kesehatan itu? Istilah kesehatan biasanya merujuk kepada kondisi tubuh yang sehat. Istilah kesehatan merupakan pengembangan dari istilah atau pun kata sehat yang artinya adalah terbebas dari penyakit.
Definisi dan Pengertian Kesehatan
Istilah kesehatan pada dasarnya berasal dari kata sehat yang artinya terbebas dari segala gangguan atau pun penyakit baik penyakit fisik maupun psikis. Jika diarikan dari kata dasarnya, maka kesehatan merupakan kondisi atau pun keadaan yang menggambarkan tubuh yang terbebas dari segala penyakit atau pun gangguan fisik atau pun psikis.
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia, pengertian kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkikan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Jenis – jenis Kesehatan Manusia
Secara umum, kesehatan manusia dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kesehatan tubuh dan kesehatan mental. Dua bagian kesehatan ini merupakan satu kesatuan yang utuh dan juga saling terkait satu sama lainnya.
2.2 Sakit Dan Penyakit
Penyakit (disease) adalah suatu bentuk reaksi biologis terhadap suatu organisme, benda asing atau luka (injury). Hal ini adalah suatu fenomena yang obyektif yang ditandai oleh perubahan fungsi-fungsi tubuh sebagai organisme biologis. Sedangkan sakit (illness) adalah penilaian seseorang terhadap penyakit sehubungan dengan pengalaman yang langsung dialaminya. Hal ini merupakan fenomena subyektif yang ditandai dengan perasaan tidak enak (feeling unwell).
Dari batasan kedua pengertian atau istilah yang berbeda tersebut tampak adanya perbedaan konsep sehat-sakit yang kemudian akan menimbulkan permasalahan konsep sehat-sakit di dalam masyarakat. Secara obyektif seseorang terkena penyakit, salah satu organ tubuhnya terganggu fungsinya namun dia tidak merasa sakit. Atau sebaliknya, seseorang merasa sakit atau merasakan sesuatu di dalam tubuhnya, tetapi dari pemeriksaan klinis tidak diperoleh bukti bahwa ia sakit. Lebih lanjut penjelasan ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Penyakit dan sakit; Kombinasi alternative
Area 1 (satu) menggambarkan bahwa seseorang tidak mengandung atau menderita penyakit dan juga tidak merasa sakit (no disease and no illness). Dalam keadaan demikian maka orang tersebut sehat menurut konsep kita (dari kacamata petugas kesehatan).
Area 2 (dua) menggambarkan seseorang mendapat serangan penyakit (secara klinis), tetapi orang itu sendiri tidak merasa sakit atau mungkin tidak dirasakan sebagai sakit (disease but no illness). Dalam kenyataannya, area ini adalah yang paling luas wilayahnya. Artinya, anggota-anggota masyarakat yang secara klinis maupun laboratoris menunjukkan gejala klinis bahwa mereka diserang (menderita) suatu jenis penyakit, tetapi mereka tidak merasakan sebagai sakit. Oleh karena itu mereka tetap menjalankan kegiatannya sehari-hari sebagaimana orang sehat.
Dari sini keluar suatu konsep sehat masyarakat, yaitu bahwa sehat adalah orang yang dapat bekerja atau menjalankan pekerjaannya sehari-hari, dan keluar konsep sakit, di mana dirasakan oleh seseorang yang sudah tidak dapat bangkit dari tempat tidur, tidak dapat menjalankan pekerjaannya sehari-hari.
Pelayanan kesehatan didirikan berdasarkan asumsi bahwa masyarakat membutuhkannya. Namun kenyataannya masyarakat baru mau mencari pengobatan (pelayanan kesehatan) setelah benar-benar tidak dapat berbuat apa-apa. Hal inipun bukan berarti mereka harus mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas kesehatan modern (Puskesmas dan sebagainya), tetapi juga ke fasilitas pengobatan tradisionil (dukun dan sebagainya) yang kadang-kadang menjadi pilihan masyarakat yang pertama. Itulah sebabnya maka rendahnya penggunaan Puskesmas atau tidak digunakannya fasilitas-fasilitas pengobatan modern dapat disebabkan oleh persepsi masyarakat tentang sakit yang berbeda dengan konsep provider.
Area.3 (tiga) menggambarkan penyakit yang tidak hadir pada seseorang, tetapi orang tersebut merasa sakit atau tidak enak badan (illness but no disease). Pada kenyataannya kondisi ini hanya sedikit di dalam masyarakat. Orang merasa sakit padahal setelah pemeriksaan baik klinis maupun laboratoris tidak diperoleh bukti bahwa ia menderita suatu penyakit. Hal ini mungkin karena gangguan-gangguan psikis saja.
Area 4 (empat) ini menggambarkan adanya suatu penyajian yang sama. Seseorang memang menderita sakit dan juga ia rasakan sebagai rasa sakit (illness with disease). Hal inilah sebenarnya yang dapat dikatakan sebagai benar-benar sakit. Dalam kondisi yang demikian ini fasilitas kesehatan dapat mencapai sasarannya secara optimis. Artinya, pelayanan yang diprogramkan akan bertemu dengan kebutuhan masyarakat.
Untuk meningkatkan daerah ke 4 ini diperlukan suatu koreksi terhadap konsep masyarakat tentang sehat-sakit. Selama masih ada perbedaan konsep di dalam masyarakat, dan selama belum ada pembetulan atas konsep-konsep yang salah ini maka peningkatan utilisasi fasilitas-fasilitas kesehatan akan berjalan lamban dan bahkan macet sama sekali.
Persepsi masyarakat tentang sakit yang nota bene merupakan konsep sehat-sakit masyarakat berbeda pada tiap kelompok masyarakat. Konsep kelompok masyarakat yang satu berbeda dengan konsep sehat-sakitnya kelompok lain. Untuk itu maka tiap-tiap unit pelayanan kesehatan komunitas perlu mencari sendiri konsep sehat-sakit masyarakat yang dilayaninya. Untuk itu penelitian tentang aspek-aspek sosial budaya kesehatan sangat diperlukan oleh tiap unit pelayanan kesehatan komunitas. Jelasnya, tiap-tiap Puskesmas perlu mengumpulkan data sosial budaya masyarakat yang dilayani guna meningkatkan jangkauan pelayanannya
2.3 Penyakit Menular dan Cara Pangobatannya
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan atau berpindah dari orang yang sakit ke orang yang sehat atau belum terkena penyakit menular tersebut. Penularan penyakit tersebut dapat terjadi baik melalui perantara maupun secara langsung.
Berikut ini beberapa daftar penyakit menular yang dapat kami rangkum untuk anda :
1. Influenza
Influenza atau yang lebih umum dikenal dengan flu adalah penyakit menular yang paling umum diderita oleh orang-orang. Influenza ini disebabkan oleh virus. Virus influenza adalah virus yang setiap waktunya bermutasi, sehingga sistem imunitas tubuh sulit mendeteksi virus yang satu ini. Karena sulitnya sistem imun tubuh mendeteksi virus influenza ini, maka tubuh cenderung lebih mudah terkena flu. Bahkan tubuh dapat beberapa kali terkena flu dalam waktu yang berdekatan.
Media Penularan
Flu dapat ditularkan melalui sistem pernapasan juga melalui air ludah. Maka jika kita berdekatan dengan orang yang sedang flu, kemungkinan kita tertular flu sangatlah besar. Perantara udara adalah media penularan flu yang paling cepat.
Cara Pencegahan
Menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang virus. Misalnya dengan makan teratur, istirahat yang cukup, minum air putih sesuai kebutuhan, berolah raga, dan memiliki gaya hidup yang sehat.Selain itu, menjaga daya tahan tubuh juga dapat juga didukung dengan asupan vitamin terutama Vitamin C yang bisa didapatkan di buah-buahan maupun vitamin yang dijual di toko-toko.
Pencegahan lainnya adalah dengan menggunakan masker ditempat umum, terutama bagi yang menderita influenza.
2. Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri basil. Bakteri basil yang menginfeksi adalah bakteri basil yang sangat kuat. Akibtanya, akan membutuhkan waktu yang lama untuk mengobati penyakit ini. Bakteri ini 90% cenderung menginfeksi paru-paru jika dibandingkan dengan organ-organ lainnya pada tubuh manusia. Penyakit ini biasanya ditandai dengan batuk terus menerus.
Penularan
TBC adalah penyakit yang menyerang pernapasan. Maka penularannya pun melalui pernapasan. Berdekatan dengan penderita TBC dapat memungkinkan kita untuk tertular. Selain itu, ketika penderita TBC batuk pun, bisa jadi itu merupakan sarana penularan TBC.
Selain itu, penggunaan barang pribadi secara bergantian dengan penderita TBC aktif, seperti gelas dan sendok pun dapat menjadi jembatan penularan TBC.
Cara Pencegahan
• Mengurangi kotak dengan penderita TBC aktif. Jika akan kontak pun, gunakanlah masker untuk melindungi pernapasan kita. Serta hindari penggunaan barang pribadi yang bergantian dengan penderita TBC aktif.
• Pemberian Vaksin BCG (diberikan pada saat balita)
• Menjaga pola hidup yang baik dengan asupan makanan yang bergizi dan olah raga teratur.
3. Muntaber
Muntaber adalah penyakit peradangan usus yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun parasit lain seperti jamur, protozoa dan cacing. Selain karena itu, muntaber juga dapat disebabkan oleh keracunan makanan atau minuman yang mengandung bakteri atau zat kimia. Bakteri yang biasanya merupakan penyebab dari muntaber adalah bakteri Escherichia Coli.
Kondisi lingkungan, terutama sanitasi air yang tidak bersih merupakan salah satu faktor besar dalam penyebaran penyakit ini.
Penularan
• Melalui cairan dari mulut (muntah) yang tidak dibersihkan dengan baik
• Melalui sisa kotoran yang menyebar di air yang dgunakan
• Melalui saluran air. Terutama jika sanitasi air di lingkungan sekitar masih buruk.
• Lingkungan yang tidak bersih atau sedang dalam kondisi seperti banjir yang tidak memungkinkan memiliki air bersih.
Cara Pencegahan
• Menjaga asupan makanan yang dikonsumsi secara cukup dan seimbang
• Penggunaan air bersih untuk kegiatan sehari-hari terutama air minum
• Mencuci tangan secara teratur untuk menghindari bakteri menempel pada tangan. Terutama sebelum dan setelah makan
• Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar
• Membuang tinja pada tempatnya dan membersihkan dengan baik
• Mencuci seluruh bahan makanan sebelum masuk proses pemasakan
• Menjaga kebersihan peralatan makan dan minum
4. Cacar Air
Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zosteryang menimbulkan bintik kemerahan di kulit yang menggelembung maupun tidak, melepuh, dan terasa gatal. Masa inkubasi virus penyebab cacar ini sekitar 2-3 minggu. Biasanya awal gejala ditandai dengan naiknya suhu tubuh.
Penularan :
• Cacar air dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita. Seperti berjabat tangan, atau bersentuhan langsung dengan gelembung bintik yang pecah.
• Cacar air juga dapat menular melalui udara. Misalnya, saat penderita cacar bernapas, bersin, atau batuk dan terhirup oleh udara ke arah kita, kita dapat tertular cacar air.
• Melalui barang pribadi penderita, seperti pakaian
Cara Pencegahan
• Melakukan vaksinasi cacar air
• Menjaga kebersihan diri sendiri, pakaian, dan lingkungan
• Mengkonsumsi makanan bergizi
• Menghindari sumber penularan cacar air
5. Tifus
Tifus adalah penyakit infeksi pada usus halus yang disebabkan oleh bakteri salmonella.Biasanya ditandai dengan demam yang suhunya naik secara bertahap hingga membuat pendeita menggigil. Biasanya demam terjadi di malam hari dan mereda, kemudian akan naik lagi di malam berikutnya. Gejala yang lain dapat berupa sakit kepala, sakit di bagian perut, denyut jantung menurun, sampai kehilangan nafsu makan.
Penularan
• Melalui makanan yang tercemar bakteri salmonella. Ini bisa terjadi karena sumber makanan yang tidak sehat ataupun pembersihan yang tidak baik sebelum bahan makanan tersebut dimakan. Bahkan pada sebagian kasus, ada yang disebabkan menempelnya lalat pada makanan yang sebelumnya hinggap di tinja atau kotoran milik penderita tifus. Akhirnya lalat tersebut menjadi perantara penularan tifus.
• Melalui tangan dan kuku yang tidak bersih, sehingga tanpa kita sadari bakteri salmonella yang bisa saja terdapat pada tangan dan kuku kita masuk ke dalam mulut.
• Melalui air yang digunakan untuk minum atau mencuci piring dan gelas dan peralatan makan lainnya. Untuk itulah beberapa ahli mengatakan bahwa bahaya air minum isi ulang wajib diwaspadai.
• Melalui kulit. Bakteri ini dapat masuk lewat kulit yang terkoyak akibat luka. Bisa luka bekas operasi, terjauth, atau luka lainnya.
• Tifus juga dapat menular melalui lingkungan yang tidak bersih.
Cara Pencegahan
• Memastikan kebersihan bahan makanan sebelum memasaknya
• Mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum dan setelah makanan
• Membersihkan luka dan segera mengobatinya
• Hindari jajan di pinggir jalan yang terlihat tidak higienis
• Menjaga daya tahan tubuh.
• Memakan makanan untuk penyakit tifus.
6. Campak
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang termasuk ke dalam golongan paramixovirus. Campak sangat menular. Biasanya gejalanya berupa naiknya suhu tubuh, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri otot, hingga ruam pada kulit. Gejala ini muncul sekitar 7-14 hari setelah terinfeksi virus.
Penularan
Campak menular melalui cairan ludah dari penderita ketika batuk ataupun bersin.
Cara Pencegahan
Melakukan vaksinasi ketika masih usia balita.
7. Pneumonia
Pneumonia atau radang paru-paru adalah suatu peradangan yang disebabkan oleh bakteri, virus, maupun parasit lainnya. Peradangan terjadi pada pulmonary alveolus (alveoli) yang seharusnya bertugas untuk menyerap oksigen dari atmosfer. Akan tetapi karena terjadinya peradangan, organ ini menjadi terisi cairan sehinggapenyerapan oksigen terganggu dan menyebabkan sulit bernapas. Gejalanya dmulai dari demam, batuk, hingga mengalami kesulitan bernapas.
Penularan
Melalui udara yang tercemar oleh bakteri, virus, atau parasit penyebab pneumonia. Begitu juga udara yang terpapar penyebab pneumonia yang berasal dari penderita.
Cara Pencegahan
• Mengenakan masker atau pelindung pernapasan apabila dekat dengan sumber risiko penularan pneumonia.
• Menjaga daya tahan tubuh agar tetap kuat melawan semua virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
8. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit menularyang menyerang organ hati pada manusia. Disebabkan oleh bakteri serta virus dan tidak bersihnya lingkungan sekitar, sehingga menginfeksi hati dan terjadi peradangan.
Penularan
• Penularan melalui oral atau masuknya penyebab hepatitis ke dalam saluran pencernaan melalui makanan atau minuman.
• Melalui cairan tubuh seperti ludah.
• Melalui kulit, seperti pemakaian jarum suntik bekas, alat tattoo, atau jarum akupuntur bekas penderita.
• Pemakaian barang pribadi bersamaan, seperti pakaian, dan peralatan makan.
Cara Pencegahan
• Menjaga kebersihan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh.
• Hindari pertukaran cairan tubuh, seperti ludah atau transfusi darah yang belum jelas apakah telah bebas penyakit atau tidak.
• Hindari pemakaian barang pribadi bersamaan seperti pakaian, alat makan, dan sikat gigi dengan penderita hepatitis.
• Pastikan anda menggunakan jarum baru ketika melakukan transfusi darah ataupun melakukan akupuntur.
9. Penyakit PES
PES atau yang juga dikenal dengan Pesteurellosis, merupakan penyakit pada tikusdan hewan pengerat lainnya yang disebabkan oleh bakteri dan dapat ditularkan pada manusia. Kutu tikus adalah yang paling sering menjadi perantara dalam penularan penyakit ini. Pada manusia, PES dapat dibedakan menjadi . Yaitu PES Kelenjar Getah Bening, PES Infeksi Luas, Dan PES Pneumonik atau PES Paru-paru.
Penularan
• Terkena gigitan kutu tikus yang sebelumnya telah menghisap darah tikus dengan penyakit PES.
• Melalui titik-titik air liur di udara dari penderita PES Paru-paru.
• Kontak langsung dengan menyentuh luka atau nanah penderita PES.
• Kontak tidak langsung dengan menyentuh permukaan tanah yang berbakteri.
• Makanan dan minuman yang tidak bersih dan tercemar bakteri.
Cara Pencegahan :
• Membersihkan lingkungan agar tidak terdapat tikus di sekitar rumah.
• Hindari kontak langsung dengan penderita PES, atau penggunaan masker dan sarung tangan jika ingin melakukan kontak langsung.
• Menjaga asupan makanan yang bebas dari bakteri.
10. Kolera
Kolera adalah penyakit infeksi saluran usus yang akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio cholerae. Bakteri dapat masuk ke saluran pencernaan melalui makanan dan minuman yang telah tercemar bakteri ini. Pada saluran usus, bakteri ini mengeluarkan racunnya sehingga tubuh mengalami diare disertai muntah yang hebat. Sebagai akibatnya, tubuh akan masuk pada tahap dehidrasi dalam waktu yang sangat cepat.
Penularan
• Bakteri ini berkembang biak dan menyebar melalui kotoran manusia. Ketika kotoran berisi bakteri ini mencemari sungai, maka orang-orang yang kontak langsung dengan sungai tersebut dapat tertular. Atau bisa juga melalui ikan yang hidup di sugai tersebut dan ikan itu dikonsumsi oleh manusia.
• Makanan dan minuman yang tercemar baketri.
Cara Pencegahan
• Sanitasi lingkungan yang baik. Terutama kebersihan air yang digunakan untuk minum, mandi, mencuci pakaian, alat makan, serta bahan makanan yang akan diolah.
• Hindari memasak ikan atau kerang setengah matang.
• Jika keluarga atau kerabat dekat ada yang terinfeksi, pisahkan barang pribadi dan tempat tidur penderita agar tidak mudah menular pada anggota keluarga atau kerabat lainnya.
11. Polio
Penyakit yang menyerang tubuh terutama pada bagian otot dan syaraf yang dapat mengakibatkan pelemahan otot yang bersifat permanen. Akhirnya tubuh dapat mengalami kelumpuhan bahkan hingga kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang sangat menular.
Penularan
• Kontak langsung dengan penderita polio.
• Secara oral melalui ludah penderita polio.
• Virus masuk melalui mulut dan hidung.
• Bepergian ke daerah yang masih banyak terjadi polio dengan sistem daya tahan tubuh yang lemah.
Cara Pencegahan
Vaksin polio ketika masih usia anak-anak.
12. Ebola
Penyakit yang belakangan ini menjadi perbinacangan hangat adalah penyakit yang disebabkan oleh virus mematikan dari genus ebolavirus. Gejala yang terjadi biasanya adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, dan pada akhirnya akan mengakibatkan peradangan hati, rusaknya ginjal, serta turunnya jumlahtrombosit secara drastis. Sampai saat ini vaksin untuk ebola belum dapat ditemukan.
Penularan
Kontak langsung dengan penderita, atau melalui cairan tubuh.
Cara Pencegahan
• Hindari bepergian ke daerah rawan Ebola
• Menghindari kontak langsung dengan penderita. Aplagi terkena cairan tubuhnya seperti ludah, kotoran, ataupun keringat.
• Jika terpaksa harus kontak angsung dengn penderita, gunakan pengaman tubuh seperti sarung tangan dan masker.
13. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndorme)
AIDS adalah penyakit yang menyerang pada sel-sel darah putih yang bertugas untuk membentuk kekebalan tubuh. Akibatnya, daya tahan tubuh menjadi merosot dan sangat mudah dihinggapi berbagai macam penyakit. AIDS dapat menyebabkan kematian.
Penularan
• Melalui hubugan seksual dengan penderita AIDS
• Melalui cairan tubuh
• Melalui transfusi darah
• Ditularkan oleh ibu yang tengah mengandung pada bayi yang dikandungnya.
Cara Pencegahan
• Hindari kontak dengan cairan tubuh penderita AIDS, seperti sperma, air liur, air seni, darah, dan cairan tubuh penderita lainnya.
• Bagi wanita hamil, jauhkanlah diri dari oenderita AIDS, karena akan sangat berbahaya bagi dirinya dan bayi yang dikandungnya.
• Pemisahan benda-benda pribadi dengan penderita AIDS.
14. DBD (Demam Berdarah Dengue)
DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegeypti Betina. Gejala yang umum terjadi adalah demam tinggi pada beberapa hari, sakit pada persendian, munculnya bintik-bintik merah, turunnya trombosit secara drastis, dan bisa terjadi pendarahan.
Penularan
Ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegepty betina
Cara Pencegahan
• Membersihkan genangan air di sekitar rumah agar terbebas dari nyamuk Aedes aegepty.
• Menutup tempat-tempat penyimpanan air.
• Menguras bak mandi minimal satu minggu sekali
• Memebersihkan pekarangan rumah dari barang-barang bekas yang berpotensi sebagai tempat perkembangan jentik nyamuk.
15. Rabies
Penyakit rabies adalah penyakit yang menyerang sistem syaraf pusat pada manusia maupun hewan berdarah panas. Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies, dan ditularkan pada manusia melalui hewan (anjing, kucing, atau kera).
Penularan
• Melalui gigitan hewan atau luka terbuka.
Cara Pencegahan
• Menghindari gigitan hewan atau luka terbuka pada hewan.
16. Panu
Tidak disangka penyakit kulit yang sering dianggap ringan ini adalah penyakit menular. Panu menjadikan kulit kita memiliki bercak-bercak putih yang kadang terasa gatal.
Penularan :
• Bisa karena jamur di handuk lembab ataupun tidak menjaga kebersihan tubuh.
• Tertular dari penderita panu lain.
Cara Pencegahan
• Menjaga kebersihan tubuh. Cara termudah adalah dengan mandi setiap hari.
• Menghindari pemakaian handuk secara bergantian.
• Menjemur handuk setelah dipakai
• Mencuci handuk minimal satu minggu sekali.
17. Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit plasmodium. Parasit ini dibawa dan disebarkan oleh nyamuk anopheles. Penderita akan mengalami demam tinggi, menggigil, nyeri bagian tubuh serta mual hingga muntah-muntah.
Penularan
• Melalui nyamuk anopheles.
Cara Pencegahan
• Menghindari gigitan nyamuk dengan berbagai cara. Memakai pakaian panjang, atau menggunakan kelambu jika berada di rumah.
• Konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum bepergian ke daerah yang marak terjadi malaria.
18. Cacingan
Cacingan adalah penyakit yang masih marak di Indonesia. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya kesadaran dalam menerapkan pola hidup sehat dan sanitasi yang buruk. Pada penderita cacingan, akan ditemukan cacing pada tubuhnya, biasanya cacing ini dapat dikeluarkan lewat buang air besar, ataupun dari mulut dan hidung.
Penularan
• Telur cacing dapat masuk melalui kuku dan tangan yang tidak bersih
• Makanan yang ridak dibersihkan dengan baik sebelum dimasak
Cara Pencegahan
• Mencuci tangan dengan baik setelah dan sebelum beraktifitas di luar rungan, begitu juga ketika akan makan.
• Memastikan kebersihan makanan sebelum dimasak
• Memotong kuku dan tidak membiasakan memanjangkan kuku
• Rutin membersihkan WC setiap hari
• Menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan
19. Toksoplasmosis
Penyakit ini disebabkan oleh parasit jenis protozoa dari kelas Toxoplasmea. Infeksi parasit ini menyebabkan peradangan bada beberapa oran tubuh seperti kulit, kelenjar getah bening, jantung, paru-paru, bahkan otak dan selaput otak. Biasanya ditularkan melalui hewan seperti kucing, anjing dan hewan lainnya.
Penularan
• Melalui tinja kucing atau kotoran hewan perantara lain yang terkontaminasi ookista toxoplasma.
• Kontak langsung kulit dengan hewanperantara yang terluka.
• Penularan dari ibu hamil kepada bayi yang masih dikandungnya.
Cara Pencegahan
• Memasak makanan dan minuman dengan sempurna
• Mengobati atau menghindari hewan perantara yang sakit
• Menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar
20. Disentri Hasiler
Bakteri patogen menjadi penyebab infeksi pada usus besar dan menjadikan tubuh terkena disentri hasiler. Gejala wal biasanya demam tinggi, mual muntah, diare hebat hingga keluar lendir dan darah bersamaan dengan kotoran.
Penularan
• Karena kuman dan bakteri patogen yang masuk ke dalam sistem pencernaan melalui mulut.
Cara pencegahan
• Memastikan seluruh makanan yang akan dimakan bersih
• Mencuci tangan secara teratur terutama setelah beraktifitas, dan sebelum juga setelah makan
• Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
• Memasak air minum
• Tidak menggunakan air mentah dalam masakan
21. Tetanus
Tetanus disebabkan oleh kuman Clostridium tetani yang menginfeksi luka yang terbuka. Biasanya menimbulkan kejang-kejang yang dapat berulang.
Penularan
• Melalui luka yang terbuka atau terdapat benda-benda asing pada luka tersebut.
Cara Pencegahan
• Membersihkan luka sesegera mungkin
• Mengobati luka
• Imunisasi
22. Konjungtivitis (Penyakit Mata Merah)
Penyakit yang menyebabkan mata memerah karena infeksi bakteri. Biasanya menyebabkan mata menjadi bengkak, terasa sakit, dan mengeluarkan kotoran dalam jumlah banyak yang biasanya berwarna kuning atau kehijauan.
Penularan
• Kontak langsung dengan penderita konjungtivitis. Misalnya tangan penderita dipakai mengusap matanya, lalu dipakai berjabat tangan dengan kita dan tanga kita menyentuh mata kita sendiri.
• Virus yang terbawa oleh udara. Karena itu penderita konjungtivitis ini disarankan beristirahat di rumah dan menghindari bertemu orang banyak agar tidak menulari orang lain.
Cara Pencegahan
• Hindari kontak langsung dengan penderita kongjungtivitis
• Memelihara kesehatan mata
23. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
SARS adalah gangguan infeksi akut pada sistem pernapasan yang dapat menyebabkan kematian pada penderitanya.
Penularan
• Virus ini dapat menyebar melalui udara.
Cara Pencegahan
• Hindari berdekatan apalagi kontak langsung secara intensif dengan penderita SARS
• Pemakaian masker sebagi pelindung pernapasan
24. Rubella
Rubella adalah campak Jerman yang disebabkan oleh virus rubella. Umumnya penyakit ini menjangkiti anak-anak dan remaja. Gejala yang dialami penderita rubella biasanya adalah demam, iritasi ringan pada mata, hidung tersumbat, mual dan mntah, munculnya ruam di kulit yang menyebar, membengkaknya kelenjar getah bening, sertanyeri sendi.
Penularan
• Menular melalui titik-titik air di udara yang berasal dari batuk atau bersin penderita rubella.
Cara Pencegahan
• Hindari kontak dengan penderita rubella, terutama ibu hamil.
• Pindahkan penderita ke ruangan terpisah dari keluarga dan kerabat
• Menjaga kebersihan diri sendiri.
25. Flu Burung (H5N1)
Penyakit menular yang disebabkan oleh virus H5N1 pernah jadi perbincangan yang hebat karena efeknya yang dahsyat menelan korban para penderitanya. Virus yang awalnya berasal dari unggas ini dapat menyerang pada manusia. Biasanya pada manusia akan menyerang pada sistem pernapasan dengan gejala awal demam, dan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani.
Penularan
• Dapat terjadi dari hewan ke hewan
• Dapat terjadi dari hewan ke manusia melalui udara
• Juga melalui kontak langsung antara manusia dan unggas yang terinfeksi
Cara Pencegahan
• Bagi yang sering bersentuhan dengan unggas, baiknya mencuci tangan dengan disinfektan segera setelah bersentuhan dengan unggas.
• Menghindari kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi
• Menggunakan masker dan sarung tanga sebagai pelindung jika terpaksa kontak langsung
• Imunisasi
• Memilih unggas yang sehat untuk dimasak
• Memasak daging unggas pada suhu mencapai 80 derajat celcius.
• Menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan
26. Demam Chikungunya
Chikugunya adalah penyakit yang ditandai dengan gejala demam, nyeri pada sendi, ruam pada kulit, dan tubuh lunglai dan lemas tidak seperti biasanya. Penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegepty yang membawa virus dari famili Togaviridae.
Penularan
• Penyakit ini tidak menular dari manusia ke manusia. Akan tetapi menular apabila manusia telah digigit oleh nyambuk yang membawa virus penyebab chikungunya.
Cara Pencegahan
• Membersihkan genangan air di sekitar rumah agar terbebas dari nyamuk Aedes aegepty.
• Menutup tempat-tempat penyimpanan air.
• Menguras bak mandi minimal satu minggu sekali
• Memebersihkan pekarangan rumah dari barang-barang bekas yang berpotensi sebagai tempat perkembangan jentik nyamuk.
27. Leishmaniasis
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa Leishmania yang dapat mengganggu organ bagian dalam juga mengakibatkan luka pada kulit. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan lalat pasir. Jika Leishmaniasis mengganggu organ dalam, akibatnya bisa sangat fatal. Biasanya organ yang terkena adalah limpa, hati, dan sumsum tulang. Sedangkat pada kulit, luka kecil yang disebabkan Leishmaniasis, dapat semakin besar dan menjadi luka terbuka.
Penularan
• Melalui gigitan lalat pasir
• Pada kasus yang jarang ditemukan, penularan juga dapat terjadi melalui hubungan seksual dan penularan dari ibu hamil kepad bayi yang dikandungnya.
Cara Pencegahan
• Menghindari gigitan lalat pasir
• Berhati-hati terhadap hubungan seksual dengan penderita Leishmaniasis
28. Demam Kuning
Demam kuning adalah penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh virus. Virus demam kuning ini dibawa dan ditularkan oleh nyamuk, salah satunya adalah Aedes aegepty. Meskipun penyakit ini belum ditemukan di Indonesia, akan tetapi vaksin demam kuning sangat dianjurkan WHO dan Kementrian Kesehatan RI jika ingin melakukan perjalanan internasional. Biasanya penyakit ini ditemukan di daerah Afrika dan beberapa negara di Amerika Latin.
Penyakit ini dapat merusak saluran hati, ginjal, jantung dan sistem pencernaan. Gejala yang biasa terjadi adalah demam dan mual. Pada tahap berikutnya, racun akan menyebar. Penyebaran racun ini ditandai dengan warna kulit menjadi kekuningan karena kerusakan hati. Kemudian dapat berlanjut pada gagal ginjal, meningitis, kemudian menyebabkan kematian.
Penularan
• Menular melalui nyamuk. Salah satunya adalah Aedes aegepty, meskipun masih terdapat spesies lain yang juga menjadiperantara penularan.
Cara Pencegahan
• Melakukan vaksinasi demam kuning
• Memakai pakaian panjang dan menutupi tubuh jika bepergian ke daerah yang terdapat risiko demam kuning.
28. Roseola Infatum
Penyakit ini adalah penyakit yang menyerang pada bayi atau anak-anak yang sangat muda. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan mengakibatkan demam tinggi dan ruam pada bayi atau anak. Terkadang disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening.
Penularan
• Karena penyakit ini disebabkan oleh virus, maka penyakit ini dapat menular melalui percikan air liur penderita.
Cara Pencegahan
• Meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh anak dengan pemberian makanan bergizi yang cukup dan seimbang.
29. Anthrax
Anthrax adalah penyakit hewan yang bersifat akut dan dapat menular pada manusia. Gejala yang dialami iasnya adalah halusinasi, serta terganggunya sistem pernapasan. Selain itu anthrax juga kadang menimbulkan bisul yang apabila pecah, akan meninggalkan bekas.
Penularan
• Menular pada manusia ketika manusia memakan daging hewan yang telah terkena penyakit anthrax.
• Selain memakan daging, kontak langsung dengan hewan berpenyakit ini pun dapat menjadikan manusia tertular.
• Terpapar tanah yang tercemar oleh bakteri
Cara Pencegahan
• Berhati-hati dalam memilih daging yang akan dikonsumsi.
• Hindari kontak langsung dengan hewan yang berpenyakit
• Menjaga kebersihan diri dari kotoran di lingkungan sekitar
30. Leptospirosis
Penyakit ini adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman leptospira yang menyerang hewan namun dapat juga menular pada manusia. Gejala awal leptospirosis sulit dibedakan dengan influenza karena mengalami hal yang mirip. Seperti demam, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, dan nyeri pada sendi. Akan tetapi pada leptospirosis terkadang disertai dengan diare dan mual muntah.
Leptospirosis menjadi berbahaya apabila kuman ini menjalar ke organ lain dan merusak selaput otak, ginjal, bahkan paru-paru.
Penularan
• Penyakit ini menular melalui hewan yang sedang sakit. Menular ke manusia dengan cara konta k dengan hewan tersebut terutama air seni tikus.
Cara Pencegahan
• Pola hidup sehat
• Mewaspadai air seni tikus maupun hewan lainnya
• Membersihkan kandang hewan peliharaan secara teratur (bila memiliki peliharaan)
• Membersihkan diri ketika telah bersentuhan dengan hewan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan di berbagai sektor yang merata merupakan kunci peningkatan kualitas hidup. Tampaknya tidak ada sektor yang tidak berperan. Sektor-sektor tersebut kemudian harus menyentuh rumah tangga. Dari sanalah akan muncul hasil yang memperkuat indikator kualitas hidup.
Daftar Pustaka
- Arsyad,Lincolin (1999). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta : Edisi 4
- Hakim, Abdul. (2004) Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta
- http://referensikedokteran.blogspot.com/2010/07/referat-kualitas-hidup-quality-of-life.html
- http://en.wikipedia.org/wiki/Physical_Quality_of_Life_Index
- http://musthika-aksara.blogspot.com/2010/11/physical-quality-life-index-pqli.html
- http://alamji.blogspot.com/2010_04_30_archive.html
- http://jendralaulia.multiply.com/journal/item/13 26-11-10
- http://www.geografi.web.id/2009/11/teori-pembangunan-dunia-ketiga-16.html
- http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.rcsed.ac.uk/journal/vol44_4/4440010.htm
- De Wel, B., 1995, "Indicadores Locales de Sustentabilidad: un instrumento para la Gestion Ambiental descentralizada ", Instituto de EcologĂa Politica: Santiago.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………
DAFTAR ISI ……………………….
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………
1.2 Rumusan Masalah …………………………….
1.3 Tujuan …………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian………………………………… .
2.2 Sakit Dan Penyakit………...
2.3 Penyakit Menular dan Cara Pangobatanya
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
____________________
Penyusun
Demikian Makalah Penyakit Menular dan Pencegahannya, semoga bermanfaat
Post a Comment
Post a Comment